Friday, 09 March 2012
Tobing.or.id, Toronto, Orang yang bermain video game action memiliki
kemampuan mengambil keputusan 25 persen lebih cepat tanpa mengorbankan ketepatan
keputusannya. Sebagian besar pemain game yang mahir dapat menentukan pilihan dan
melakukan tindakan enam kali per detik, dan empat kali lebih cepat dibandingkan
kebanyakan orang.
Pemain vido game dapat memusatkan perhatiannya pada 6 hal lebih secara sekaligus
tanpa menjadi bingung, sedangkan orang biasa hanya bisa memusatkan perhatian
pada 4 hal sekaligus. Keterampilan ini tidak hanya dalam keterampilan bermain
game, tapi juga keterampilan di dunia nyata.
"Permainan kekerasan yang sering mengkhawatirkan para orang tua ternyata
memiliki efek yang sangat menguntungkan pada otak. Permainan game ini memang
tidak diduga dapat meningkatkan kemampuan otak," kata peneliti, Daphne
Bavelier, profesor ilmu otak dan kognitif di University of Rochester seperti
dilansir FoxNews, Jumat (9/3/2012).
Bavelier merekrut orang yang tidak pernah bermain video game dan melatihnya
selama beberapa minggu untuk bermain game action video. Pada akhir pelatihan,
peserta penelitian dipulangkan dan tidak diperbolehkan bermain video game lagi.
Para peserta kemudian diminta kembali ke laboratorium setiap beberapa bulan
untuk diperiksa kemampuan penglihatannya. Bavelier menemukan bahwa kemampuan
penglihatan peserta ini tetap meningkat, bahkan tanpa memainkan video game.
Jay Pratt, profesor psikologi di University of Toronto, mempelajari perbedaan
antara pria dan wanita dalam kemampuannya untuk memanipulasi objek 3D secara
mental. Keterampilan ini disebut kognisi spasial yang penting dalam matematika
dan rekayasa. Biasanya, perempuan memiliki kemampuan spasial yang lebih buruk
dibandingkan pria.
Sekitar 42 persen pemain komputer dan video game adalah wanita. Prof Pratt
menemukan bahwa ketika perempuan yang sedikit bermain video game dilatih
memainkan video game action, perbedaan gender tersebut hampir menghilang.
Setelah 10 jam pelatihan, Pratt membawa peserta wanita kembali ke laboratorium
dan memberinya tes kognisi spasial lagi.
"Kami menemukan bahwa kemampuan kognisi spasial perempuan meningkat secara
substansial, dan hampir sama dengan nilai laki-laki," kata Prof Prat.
Namun, hasil penelitian Indiana University yang menggunakan scan otak MRI
menunjukkan bahwa video game bertema kekerasan dapat mengubah fungsi otak pria
muda hanya dalam waktu seminggu. Aktivitas antar daerah yang terkait dengan
pengendalian emosi pada otak pria ini melemah. Penelitian lain juga menemukan
hubungan antara kecanduan game dengan kelebihan berat badan dan kerentanan
mengalami depresi.
"Video game bisa mengubah otak. Begitu juga belajar membaca, bermain piano
atau menavigasi jalan, kesemuanya ditemukan dapat mengubah struktur otak.
Kombinasi yang kuat dari konsentrasi dan lonjakan neurotransmiter seperti
dopamin akan memperkuat sirkuit saraf seperti latihan membentuk otot," kata
psikolog dari Universitas Wisconsin, C. Shawn Green.